Global Protective Service

Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan kami. Hubungi kami untuk menyesuaikan solusi untuk kebutuhan keamanan anda. Global Protective Service (GPS) mengikuti proses yang sederhana dalam praktek layanan kami. Kami hanya merekrut dan mempertahankan staf yang berkualitas tinggi dengan keberanian, kehormatan, disiplin dan Trust dan etos kerja yang terbukti. Banyak staf kami telah direkrut dari perusahaan keamanan lainnya, masing-masing tertarik dengan tingkat tinggi kami membayar dan pelatihan karyawan programs. Setiap calon akan diperiksa dan harus lulus pemeriksaan latar belakang, wawancara dan pengujian lainnya sebelum kerja dengan GPS.

Jumat, 25 Maret 2011

Paket Tersebut Berisi Rangkaian Bom

Paket yang diduga bom di depan masjid Persis jalan Perintis Kemerdekaan No 2 kota Bandung yang ditujukan kepada Ketua Persis Maman Aburahman, ternyata bukan bom siap meledak, setelah di identifikasi tim Gegana Polda Jabar paket tersebut diduga berupa rangkaian bom yang belum jadi.
Dalam paket tersebut hanya ada 3 potongan pipa, 1 korek api berukuran besar, dua buah lampu neon dan Timer berupa jam tangan, yang di bungkus plastik warna hitam.
Namun saat ini tim identifikasi Polrestabes Kota Bandung masih menyelidiki pengirim paket tersebut.

Teror Bom di Masjid Persis Sidik Jari Pelaku Dikirim ke Mabes Polri via Satelit

Polisi memastikan isi paket yang ditunjukan untuk Ketua PP Persis Maman Abdurahman ialah rangkaian bom. Sidik jari pelaku yang berada di benda-benda dalam paket itu akan dikirim ke Mabes Polri via satelit.

"Sidik jari seluruh benda dalam paket itu dikirim ke Mabes Polri untuk diidentifikasi," jelas Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami dilokasi penguraian paket bom di lapang Saparua, Jalan Saparua, Kota Bandung, Jumat (25/3/2011).

Proses pencarian sidik jari pada benda-benda tersebut masih dilakukan pihak kepolisian. Petugas Inafis Unit Identifikasi Polda Jabar terlihat menaburkan serbuk untuk melacak jejak sidik jari pelaku.

"Sidik jari yang ada pada benda itu akan dikirim via satelit ke Mabes Polri sekarang dengan menggunakan alat yang berada di dalam mobil Inafis," jelas Endang.

Sementara salah seorang petugas Unit Identifikasi Polrestabes Bandung mengatakan kalau sidik jari akan discan dan dikirim secara langsung ke Mabes Polri via satelit. Nantinya, kata dia, sidik jari tersebut akan dicocokan dengan data jaringan teroris yang dimiliki Mabes Polri.

Sebuah benda mencurigakan diduga bom ditemukan di sekitar Masjid Persis Pusat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jumat (25/3/2011), sekitar pukul 11.00 WIB. Paket itu ditujukan kepada Ketua PP Persis Maman Abdurahman. Namun tidak identitas pengirim di bungkusan itu.

Setelah diurai Tim Gegana Polda Jabar ternyata paket tersebut berisi rangkaian bom. Namun di dalam paket tidak ditemukan bahan peledak. Benda-benda rangkaian bom itu yakni dua buah lampu masing-masing ukuran 20 watt dan 5 watt, tiga buah rangkaian pipa beserta kabel hitam merah, sebuah kepala jam tangan, tiga buah korek api gas ukuran kecil dan satu buah korek api gas ukuran besar.

Minggu, 20 Maret 2011

Matikan HP, Handy Talky dan peralatan elektronik ketika sedang Menanggulangi Paket Yang Mencurigakan

Handphone / telepon seluler ternyata bisa lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan, bukan karna radiasi sinyalnya atau pengaruh moralnya, tapi benar2 bisa membunuh. Tapi sebelumnya mari kita berpikir sejenak, kenapa kebanyakan di POM BENSIN yang agak bagus dan mungkin beberapa tempat yang penting terdapat tanda larangan memakai handphone? Apa mereka takut bensin akan terbakar kalo terkena radiasi sinyal? apa mereka tidak ingin sinyal radio / wireless mereka terganggu? (sinyal HP memang dapat mengganggu sinyal radio, karena itu dilarang menggunakannya ketika naik pesawat).

Namun ada alasan yang lebih kuat. Alasan sebenarnya adalah karena handphone dapat digunakan sebagai detonator sebuah bom. Masih belum tau detonator? singkatnya detonator adalah tombol untuk meledakkan bom, seperti yang sering kita liat di TV ato FILM.Kalo dulu detonator hanya bisa digunakan dalam radius ratusan meter dari bom, sekarang dengan HP bisa dilakukan dari belahan dunia lain! Campuran kalium klorat dengan aluminium powder dan belerang dan bahan aditif lain (tidak bisa disebutkan, berbahaya!) yang kemudian merangkai sel-sel bahan peledak itu. Kabel detonator digabung dalam sebuah electronic switch (ES), yang diberi catu daya dengan baterai. Bom akan meledak jika ES menyentak detonator itu dengan sengatan arus listriknya. Dari situ, penulis kemudian dirangkai dengan ES dalam sistem transmitter dan receiver (transceiver). ES punya kemampuan beroperasi walaupun signal yang diterima dari receiver sangat lemah, hanya beberapa milivolt, salah satunya sinyal HP.

Bayangkan kita sedang berlibur, kemudian menelpon sebuah nomor dan kemudian sebuah gedung di belahan dunia lain hancur berantakan, betapa canggihnya zaman ini. Inilah salah satu kemudhorotan dari kecanggihan zaman. Karena itu lebih berhati-hatilah dalam bepergian dan ketika berada di fasilitas umum yang ramai. Tapi yang paling penting jangan lupa selalu berdoa minta perlindungan Allah. Insya Allah kita selalu diberi keselamatan.

TEHNIK BERNEGOSIASI MELALUI TELPON

 

Sketsa Wajah Kurir Bom Buku Utan Kayu

TRIBUNMANADO/Dany Permana
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, menunjukan skesta wajah yang diduga sebagai pengirim paket bom ke Kantor Berita 68H, Utan Kayu, di Kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/3/2011). KBR68H dalam minggu ini dikirimi paket bom sebanyak dua kali, dan mencederai seorang anggota Kepolisian.

Polri melansir sketsa wajah kurir yang mengirimkan paket berisi bom di kantor berita KBR 68H,

Teroris Bangun Jaringan Baru

Sejumlah gembong teroris di Indonesia sudah ditembak mati, namun bukan berarti sel-sel jaringan tersebut terputus. Polisi menduga penebar teror bom buku adalah pemain lama yang ingin menunjukkan eksistensinya.
Petugas Densus 88 Polri kini tengah mengorek keterangan sejumlah tersangka teror bom yang kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman memastikan pelaku penabar teror adalah kelompok teroris. “Namun dari mana kelompok itu, siapa pelakunya serta apa motifnya belum bisa kita simpulkan karena masih dalam penyelidikan,” kata kapolda, Selasa (16/3).
Sedangkan sebuah sumber di kepolisian